Kamis, 07 Mei 2015

Perjalanan Pendakian Gunung Merbabu 3145 MDPL

Kisah ini saya kutip langsung dari pengalaman teman saya Syaiful Nur Hidayat (22) yang gemar menjelajahi keindahan alam Indonesia terutama indahnya gunung-gunung di Indonesia. Tokoh “saya” pada cerita ini adalah Syaiful Nur Hidayat. Untuk mengetahui bagaimana perjalanannya di Merbabu, berikut saya sajikan kisahnya.
“ Ini adalah pengalaman dan kisah yang tak terlupakan seumur hidup saya.
Pada suatu hari saya dan rekan sekelas saya sepakat bahwa setelah libur UAS nanti kami akan melakukan pendakian ke Gunung Merbabu, persiapan demi persiapan kami cicil untuk kelancaran kami disana. Dari tiket pulang dan pergi sampai peralatan serta logistik tak lupa kami siapkan.
Gunung merbabu berada diketinggian 3145 MDPL dan terletak didua kabupaten yang berbeda, Gunung Merbabu dibagi oleh daerah Magelang dan Boyolali. Karna jika seorang melakukan perjalana dari jalur “wekas” magelang, maka akan pulang melaluin jalur “selo” boyolali. Dari selo kita bisa melanjutkan perjalanan kembali melalui lereng Gunung Merbabu, untuk sampai ke Gunung Merapi.
Awalnya kami hanya berempat, namun pada H-7 tiba-tiba orang kami bertambah 2 orang, untung saja tiket bus keberangkatan yang kami tunggangi  masih ada bangku.
Tepat tanggal 26 desember 2015, keberangkatan kami melalui terminal bus Pulogadung untuk tujuan magelang. Saya saat itu sedang bekerja, namun perlengkapan dan persiapan untuk pendakian telah saya penuhi. Tiba-tiba teman saya mengabarkan bahwa dia sudahsampai diterminal pada pukul 16.00, namun apa daya saya masih bekerja dan baru pulang jam 16.30. bayangkan betapa paniknya saya ketika kwitansi tiket yang saya pegang namun tidak ada kepastian saya datang jam berapa kesana. Dan saya masih ingat sekali, tepat jam 16.45 saya sudah sampai dirumah kala itu saya sudah menyampaikan kepada adik agar membatu saya untuk mengantarkan keterminal Pulogadung.
Namun semua tidak sesuai rencana, dia menghilang entah kemana dan akhirnya saya meminta Pak Kadiman untuk mengantarkan saya keterminal Pulogadung. Beliau adalah tukang ojek dahulu saat saya Sekolah Dasar (SD), kala itu beliau sedang makan dan saya minta dia agar mengantarkan saya keterminal karna keberangkatan bus tepat jam 17.30. dan akhirnya beliau meninggalkan makan sorenya demi mengantarkan saya.. HAHAHA..
Dan setengah jam waktu saya untuk menembus kemacetan jalan raya cakung dan bekasi, saya berharap agar pak kadiman berkendara bagaikan pembalap ditelevisi. Namun sekali lagi apadaya, umur yang sudah menginjak hamapir kepala enam, dan motor yang entah sudah berumur kepala berapa saya harap ini sia-sia. Sampai akhirnya saya minta teman untuk lapor kesupir bus tsb untuk meminta waktu tambahan saat keberangkatan. Daaaaaan, itu tidak membantu, handphone terus berbunyi menandakan saya sudah amat sangat telat dan harus cepat sampai. Pada akhhirnya terpikirkan dibenak saya “kenapa ngga gue aja yaa yang bawa motornya?” ide itu muncul saat 10 menit lagi bus akan berangkat dan saya masih dijalan.
Akhirnya saya minta pak Kadiman untuk pindah dikursi belakang namun sebelumnya beliau berkata “bawa motornya lama yaa mas” saya menjawab “ngga kok pak, saya Cuma mau buru-buru” padahal dalam batin saya billang “buaaanget paaak”. Setelah sekian menit bergelut dengan kemacetan, akhirnya saya dan pak kadiman “ojek saya saat SD” sampai diterminal Pulogadung dan siap berangkat menuju magelang untuk melakukan pendakian bersama.
Selanjutnya dari Jakarta menuju Magelang menghabiskan waktu 16jam Jakarta-Terminal Magelang. Lanjut menaiki mobil 3/4 dari terminal Magelang menuju Salatiga dan turun di jalur pendakian via Wekas jam 12.15 siang sampai di basecamp Wekas jam 12.30 dan sebelum pendakian kami makan siang dan sholat dzuhur, berdoa, dan memulai pendakian pada pukul 13.05 tanggal 25 Desember 2014. Setelah menempuh perjalanan 4 1/2 jam sampai di pos 2 pukul 17.30 dan ishoma. Kami melanjutkan pendakian malam pada pukul 19.45 dan kami mengalami kendala saat pendakian menuju pos 3 karena keterbatasan fisik tim pendakian.
 Setelah menempuh perjalanan 3 1/2 jam sampai di pos 3 helipad pukul 22.00 untuk ishoma. Kami mendirikan tenda, memasak makan malam sekitar pukul 23.00. Kami pun beristirahat mulai dari 00.00 hingga pukul 07.00. Setelah kami sarapan, kami melanjutkan pendakian ke Puncak Syarif pukul 08.15. Akhirnya kami pun sampai di Puncak Syarif 3142mdpl, waktu menunjukkan pukul 11.55 hari Jumat tanggal 26 Desember 2014. 26 Desember 2014 bertepatan dengan Hari  Relawan Sedunia, untuk ikut merayakan hari tersebut kami mengabadikan momen tersebut dengan berfoto menggunakan bendera Korp Sukarela berlatarbelakangi pemandangan kawah Gunung Merbabu. Lanjut perjalanan menuju Puncak Kentheng Songo pukul 12.50 sampai puncak setelah 2jam melewati patahan jalur Kentheng Songo dan akhirnya sampai di Puncak Kentheng Songo pada pukul 14.15. Turun dari puncak pukul 16.15 setelah menikmati pemandangan Gunung Merapi. Turun melewati jalur Selo pukul 17.05 dan kami melewati pos sabana 5, 4, 3, 2, dan 1 dengan menempuh waktu 4 1/2jam dan melalui Hutan Lindung Taman Nasional Gunung Merbabu dan mencapai basecamp Selo pada pukul 22.00. Selo adalah jalur pendakian antara Lereng Merapi dan Hutan Lindung Gunung Merbabu. Dan kami pun beristirahat di basecamp pendakian Mas Bowo.
Keesokan harinya tanggal 27 Desember 2014 kami bersiap pulang menuju Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada pukul 10.10 dan tiba di Stasiun Lempuyangan pukul 14.15. Kami pun tiba di Jakarta pukul 02.01. Sungguh perjalanan 4 hari 3 malam yang sangat mengagumkan dan bermakna. Menikmati keindahan alam ciptaan Maha Kuasa. Dengan mendaki gunung kita dapat menaklukkan ego diri dan memperkuat persahabatan. Banyak pengalaman luar biasa yang tidak akan pernah terlupakan hingga akhir hayat nanti. 3 pesan alam untuk kita sebagai pendaki gunung yaitu : 1. Jangan mengambil apapun kecuali gambar 2. Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak 3. Jangan membunuh apapun kecuali waktu.
Salam Satu Rimba


Itulah kisah pengalaman berharga dari teman saya. Semoga kisah ini menginspirasi teman-teman untuk mengeksplorasi keindahan alam negeri kita tercinta ini sebelum mengeksplorasi keindahan alam negeri orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar