Kisah ini saya kutip
langsung dari pengalaman teman saya Syaiful Nur Hidayat (22) yang gemar
menjelajahi keindahan alam Indonesia terutama indahnya gunung-gunung di
Indonesia. Tokoh “saya” pada cerita ini adalah Syaiful Nur Hidayat. Untuk
mengetahui bagaimana perjalanannya di Merbabu, berikut saya sajikan kisahnya.
“ Ini adalah pengalaman
dan kisah yang tak terlupakan seumur hidup saya.
Pada suatu hari saya dan rekan sekelas saya sepakat
bahwa setelah libur UAS nanti kami akan melakukan pendakian ke Gunung Merbabu,
persiapan demi persiapan kami cicil untuk kelancaran kami disana. Dari tiket
pulang dan pergi sampai peralatan serta logistik tak lupa kami siapkan.
Gunung merbabu berada
diketinggian 3145 MDPL dan terletak didua kabupaten yang berbeda, Gunung
Merbabu dibagi oleh daerah Magelang dan Boyolali. Karna jika seorang melakukan
perjalana dari jalur “wekas” magelang, maka akan pulang melaluin jalur “selo”
boyolali. Dari selo kita bisa melanjutkan perjalanan kembali melalui lereng
Gunung Merbabu, untuk sampai ke Gunung Merapi.
Awalnya kami hanya
berempat, namun pada H-7 tiba-tiba orang kami bertambah 2 orang, untung saja
tiket bus keberangkatan yang kami tunggangi
masih ada bangku.
Tepat tanggal 26
desember 2015, keberangkatan kami melalui terminal bus Pulogadung untuk tujuan
magelang. Saya saat itu sedang bekerja, namun perlengkapan dan persiapan untuk
pendakian telah saya penuhi. Tiba-tiba teman saya mengabarkan bahwa dia
sudahsampai diterminal pada pukul 16.00, namun apa daya saya masih bekerja dan
baru pulang jam 16.30. bayangkan betapa paniknya saya ketika kwitansi tiket
yang saya pegang namun tidak ada kepastian saya datang jam berapa kesana. Dan
saya masih ingat sekali, tepat jam 16.45 saya sudah sampai dirumah kala itu
saya sudah menyampaikan kepada adik agar membatu saya untuk mengantarkan
keterminal Pulogadung.
Namun semua tidak
sesuai rencana, dia menghilang entah kemana dan akhirnya saya meminta Pak
Kadiman untuk mengantarkan saya keterminal Pulogadung. Beliau adalah tukang
ojek dahulu saat saya Sekolah Dasar (SD), kala itu beliau sedang makan dan saya
minta dia agar mengantarkan saya keterminal karna keberangkatan bus tepat jam
17.30. dan akhirnya beliau meninggalkan makan sorenya demi mengantarkan saya..
HAHAHA..
Dan setengah jam waktu
saya untuk menembus kemacetan jalan raya cakung dan bekasi, saya berharap agar
pak kadiman berkendara bagaikan pembalap ditelevisi. Namun sekali lagi apadaya,
umur yang sudah menginjak hamapir kepala enam, dan motor yang entah sudah
berumur kepala berapa saya harap ini sia-sia. Sampai akhirnya saya minta teman
untuk lapor kesupir bus tsb untuk meminta waktu tambahan saat keberangkatan.
Daaaaaan, itu tidak membantu, handphone terus berbunyi menandakan saya sudah
amat sangat telat dan harus cepat sampai. Pada akhhirnya terpikirkan dibenak
saya “kenapa ngga gue aja yaa yang bawa motornya?” ide itu muncul saat 10 menit
lagi bus akan berangkat dan saya masih dijalan.
Akhirnya saya minta pak
Kadiman untuk pindah dikursi belakang namun sebelumnya beliau berkata “bawa
motornya lama yaa mas” saya menjawab “ngga kok pak, saya Cuma mau buru-buru”
padahal dalam batin saya billang “buaaanget paaak”. Setelah sekian menit
bergelut dengan kemacetan, akhirnya saya dan pak kadiman “ojek saya saat SD”
sampai diterminal Pulogadung dan siap berangkat menuju magelang untuk melakukan
pendakian bersama.
Selanjutnya dari Jakarta menuju
Magelang menghabiskan waktu 16jam Jakarta-Terminal Magelang. Lanjut menaiki
mobil 3/4 dari terminal Magelang menuju Salatiga dan turun di jalur pendakian
via Wekas jam 12.15 siang sampai di basecamp Wekas jam 12.30 dan sebelum
pendakian kami makan siang dan sholat dzuhur, berdoa, dan memulai pendakian
pada pukul 13.05 tanggal 25 Desember 2014. Setelah menempuh perjalanan 4 1/2
jam sampai di pos 2 pukul 17.30 dan ishoma. Kami melanjutkan pendakian malam
pada pukul 19.45 dan kami mengalami kendala saat pendakian menuju pos 3 karena
keterbatasan fisik tim pendakian.
Setelah menempuh perjalanan 3 1/2
jam sampai di pos 3 helipad pukul 22.00 untuk ishoma. Kami mendirikan tenda,
memasak makan malam sekitar pukul 23.00. Kami pun beristirahat mulai dari 00.00
hingga pukul 07.00. Setelah kami sarapan, kami melanjutkan pendakian ke Puncak
Syarif pukul 08.15. Akhirnya kami pun sampai di Puncak Syarif 3142mdpl, waktu
menunjukkan pukul 11.55 hari Jumat tanggal 26 Desember 2014. 26 Desember 2014
bertepatan dengan Hari Relawan Sedunia,
untuk ikut merayakan hari tersebut kami mengabadikan momen tersebut dengan
berfoto menggunakan bendera Korp Sukarela berlatarbelakangi pemandangan kawah
Gunung Merbabu. Lanjut perjalanan menuju Puncak Kentheng Songo pukul 12.50
sampai puncak setelah 2jam melewati patahan jalur Kentheng Songo dan akhirnya
sampai di Puncak Kentheng Songo pada pukul 14.15. Turun dari puncak pukul 16.15
setelah menikmati pemandangan Gunung Merapi. Turun melewati jalur Selo pukul
17.05 dan kami melewati pos sabana 5, 4, 3, 2, dan 1 dengan menempuh waktu 4
1/2jam dan melalui Hutan Lindung Taman Nasional Gunung Merbabu dan mencapai
basecamp Selo pada pukul 22.00. Selo adalah jalur pendakian antara Lereng
Merapi dan Hutan Lindung Gunung Merbabu. Dan kami pun beristirahat di basecamp
pendakian Mas Bowo.
Keesokan harinya tanggal 27 Desember 2014 kami bersiap pulang menuju
Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada pukul 10.10 dan tiba di Stasiun Lempuyangan
pukul 14.15. Kami pun tiba di Jakarta pukul 02.01. Sungguh perjalanan 4 hari 3
malam yang sangat mengagumkan dan bermakna. Menikmati keindahan alam ciptaan
Maha Kuasa. Dengan mendaki gunung kita dapat menaklukkan ego diri dan
memperkuat persahabatan. Banyak pengalaman luar biasa yang tidak akan pernah
terlupakan hingga akhir hayat nanti. 3 pesan alam untuk kita sebagai pendaki
gunung yaitu : 1. Jangan mengambil apapun kecuali gambar 2. Jangan meninggalkan
apapun kecuali jejak 3. Jangan membunuh apapun kecuali waktu.
Salam Satu Rimba “
Itulah kisah pengalaman berharga dari teman saya.
Semoga kisah ini menginspirasi teman-teman untuk mengeksplorasi keindahan alam
negeri kita tercinta ini sebelum mengeksplorasi keindahan alam negeri orang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar